The Panama Papers Mengguncang Dunia

Situs icij.org dikabarkan mempublikasi dokumen The Panama Papers yang berisi daftar perusahaan dan orang-orang yang diduga melakukan penggelapan pajak dan pencucian uang. Panama Papers memang langsung mengguncang dunia setelah muncul pada Minggu, 3 April 2016 setelah mengungkap skandal keuangan terbesar berisi berbagai korupsi dan perjanjian bisnis mencurigakan yang dilakukan para pemimpin negara, politisi, atlet dan tokoh-tokoh penting lainnya dari seluruh dunia dengan perusahaan-perusahaan offshore dan shell company.
Dokumen yang bocor ini adalah milik sebuah firma hukum di Panama, Mossack Fonseca yang menyediakan jasa offshore atau penyelenggaraan bisnis di luar negeri terbesar keempat di dunia. Salah satu kegiatan bisnis Mossack Fonseca adalah penyediaaan perusahaan-perusahaan tidak aktif atau shell company yang digunakan untuk menutupi kegiatan finansial klien-kliennya dan telah memicu penyelidikan yang dilakukan oleh berbagai media dari seluruh dunia.
Ada 2961 nama yang tercantum dalam kolom Indonesia, di antaranya James T Riyady, Budiono Darsono, dan Gita Irawan Wirjawan, Budi Sampoerna, Cakra Ciputra, Sandiaga Uno dan Chandra Winoto Salim, Chairul Tanjung dan lain-lain. Namun tidak ada penjelasan kenapa nama mereka ada di situ.
Terkait dengan nama-nama yang ada di kolom Indonesia tersebut, Wakil Ketua KPK, Laode M. Syarif mengatakan, pihaknya akan meneliti nama-nama orang Indonesia yang disebutkan dalam dokumen tersebut karena ada yang berprofesi sebagai pemimpin negara hingga pengusaha."Simpanan offshore salah satu kendala yang dihadapi penegak hukum, bukan cuma di Indonesia tapi juga penegak hukum di luar negeri".
Beliau menambahkan, jika dokumen yang pertama kali didapat oleh sebuah koran dari Jerman, SüddeutscheZeitung itu dijadikan sebagai barang bukti sebuah tindak pidana, maka penyelidikan atau penyidikan harus melalui kerjasama aparat penegak hukum lintas negara.
Terkait hal ini juga, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan menyatakan, akan menyelidiki hubungan skandal pajak dengan nama-nama di Panama Papers dan pihaknya akan bekerjasama dengan Dirjen Pajak, Interpol, Kemenlu dan Kemenkeu, ujarnya di Cirebon, Rabu (6/4/2016).