info@ipapa.co.id     +6221 300 66 511

Tahun 2016, Ada Tambahan 110 Juta m2 Ruang Kantor di Asia

Posted: 10 years ago - 387 View
Ada Tambahan 110 Juta m2 Ruang Kantor di Asia

Tahun 2016, akan ada tambahan 110 juta m2 ruang kantor baru di Asia - konsultan properti Colliers International memperkirakan. Tahun 2016 menjadi tahun yang ramai bagi bisnis ruang perkantoran, dimana pasokan baru mulai banyak memasuki pasar. Kondisi seperti ini memberikan banyak alternatif bagi para perusahaan yang sedang ekspansi ataupun konsolidasi untuk membeli atau menyewa ruang kantor.

"Perusahaan multinasional akan tetap fokus untuk menjaga beban biaya," kata Sam Harvey-Jones, selaku Managing Director of Occupiers Asia Colliers Internatonal. Sambung Sam, perusahaan akan mulai kroscek kebutuhan ruang kantor sebelum memutuskan untuk menyewa unit perkantoraan.

Dengan melimpahnya pasokan yang ada, para perusahaan memiliki banyak pilihan unit perkantoran. Sebab, ada sekitar 110 juta m² ruang kantor Grade A di kawasan Asia yang pembangunannya dijadwalkan selesai tahun 2016.

Colliers International memperkirakan, 70% dari ruang perkantoran baru tersebut ada di India dan Tiongkok, dimana ketesediaan lowongan pekerjaan meningkat sampai dua digit di kota-kota besar Tiongkok, seperti di Shanghai, Guangzhou, dan Shenzhen. Sebaliknya, tingkat kekosongan ruang kantor akan terjadi di kota Chengdu, dan di pasar sentral India, seperti di Delhi, Mumbai, Bengalaru, dan Chennai.

Industri teknologi yang terus tumbuh turut membentuk kembali pasar perkantoran di kawasan AsiaColliers menilai, perusahaan teknologi akan tumbuh dengan agresif dan mengincar ruang perkantoran kelas premium. E-commerce bakal menjadi "industri terpanas" di tahun 2016, dengan Tiongkok serta India sebagai lokasi pertumbuhan utama.

Bisnis offshoring dan outsourcing juga berkontribusi dalam meningkatnya permintaan akan ruang kantor di India dan Filipina. Colliers mengantisipasi bahwa pada tahun 2016 India akan menargetkan pengembangan perangkat lunak (software) outsourcing di negaranya.

Sedangkan, Filipina telah memposisikan diri sebagai pemasok dominan untuk servis call center. Hal ini terjadi berkat kelihaian warga Filipina dalam berbahasa Inggris dengan fasih se-Asia Tenggara, dengan tingkat rata-rata 92,5%. (www.marketeers.com/Saviq Bachdar)

Category : Property,

Related Post