Perkantoran Hijau Lebih Sehat Untuk Karyawan

Dengan kondisi bumi yang semakin memprihatinkan, masyarakat dunia semakin gencar menggalakkan konsep go green di segala aspek kehidupan. Hal yang mendasari mengapa konsep go green itu sangat krusial salah satunya adalah sumber daya yang kian terbatas berbanding terbalik dengan jumlah orang yang menggunakannya terus-menerus. Bila ingin anak cucu dan masyarakat dunia dimasa depan dapat menikmati nilai kehidupan kita rasakan saat ini tentu ada hal-hal yang harus dilakukan, salah satunya dengan menerapkan konsep bangunan hijau atau green building.
Gedung-gedung di Jakarta kini mulai bermunculan dengan konsep green building dimana bangunannya tidak hanya mengutamakan persyaratan keamanan dan kenyamanan penggunanya, tetapi juga pertimbangan efisiensi energi dan sumber daya lainnya. Salah satu gedung yang sudah mengaplikasikan konsep ini adalah Perkantoran GKM Green Tower yang milik PT Lestari Kirana yang mana baru saja memperoleh sertifikasi green building (bangunan hijau) dari Green Building Council Indonesia (GBCI) dan BCA Green Mark Singapura.
GKM Green Tower menurut Green Ship (Indonesia) dinilai telah memenuhi aspek standar untuk sebuah bangunan hijau di area perkantoran, yakni tepat guna lahan (Appropriate Site Development/ASD), efisiensi energi & konservasi (Energy Efficiency & Conservation/EEC), konservasi air (Water Conservation/WAC), sumber dan siklus material (Material Resources & Cycle/MRC), Kualitas udara dan kenyamanan udara (Indoor Air Health & Comfort/IHC), serta manajemen lingkungan bangunan (Building & Enviroment Management). Sedangkan menurut standar Green Mark (Singapura) aspek hijau mencakup Efisiensi Energi (Energy Efficiency), Efisiensi Air (Water Efficiency), Konservasi Lingkungan (Environmental Protection), serta kualitas udara dalam ruang (Indoor Environmental Quality).
Hendra Gunawan, Presiden Direktur PT Lestari Kirana Persada mengatakan bahwasanya "Keharmonisan dengan lingkungan sekitar menjadi faktor utama. Pembangunannyapun dibanding gedung biasa memang memakan biaya 10 sampai 15 persen lebih mahal namun nantinya manajemen justru dapat meminimalisasi budget untuk pemeliharaan gedung sehingga harga sewanya masih kompetitif dengan gedung lain disamping mendapat feed back yang baik dari dunia usaha".
Saat ini, PT Lestari Kirana Persada sendiri memang tengah memacu pemasaran perkantoran hijau yang berlokasi di Jl. TB Simatupang Kav 89 G, Jakarta Selatan yang dibangun di lahan seluas kurang lebih 5.800 meter persegi sejak 2011 dan sudah beroperasi pada 2014 lalu dengan investasi sekitar 30 juta dollar AS.
Arif Suhartojo, Direktur Keuangan PT Lestari Kirana Persada mengatakan strategi penjualan yang akan dilakukan ke depan antara lain menerapkan efisiensi biaya operasional yang timbul, mulai dari biaya parkir hingga service charge. Selain itu, pihaknya akan meningkatkan daya saing produk dan harga yang didukung diversifikasi produk."Yang dimulai dari luasan kurang lebih 100 meter persegi sampai kurang lebih 1000 meter persegi yang dapat disewa atau dimiliki," ujarnya.
Selain dapat mengurangi biaya pemeliharaan, hal positif lain yang dihadirkan oleh bangunan berkonsep green building adalah dapat mengurangi penggunaan energi listrik terutama lampu dan ac sehingga orang-orang yang beraktivitas didalamnya secara tidak langsung akan lebih sehat karena mendapatkan ruang kerja dengan kualitas yang lebih baik untuk kesehatan. (Riri)
Foto: www.archicentral.com