Pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung. Jepang butuh 5 tahun, China hanya 3 tahun saja

Seperti yang telah kita ketahui bahwa pemerintah Indonesia akan membangun jalur kereta cepat dari Jakarta menuju Bandung. Dan Negara yang sudah menyatakan bersedia untuk ikut dalam proses pembangunan tersebut adalah Negara Jepang dan China. Kedua Negara tersebut sudah mengirimkan proposal dan tengah dalam proses penilaian oleh tim penilai dari pemerintah dan juga tim independen.
Berdasarkan informasi dari beberapa sumber menyatakan bahwa kedua Negara tersebut memiliki teknologi keretanya masing-masing yaitu CRH380A dari China dan Shinkansen E5 dari Jepang. Yang membedakan dari kedua kereta tersebut adalah jarak tempuhnya, yakni 150,5 KM untuk CRH380A dan 140 KM untuk Shinkansen E5. Hal yang menarik adalah dari segi waktu perencanaan dan waktu penyelesaian konstruksi dari Shinkansen E5 yang memiliki jarak tempuh lebih sedikit memerlukan waktu hingga 5 tahun lamanya, sedangkan untuh CRH380A hanya memerlukan waktu 3 tahun. Namun, Shinkansen E5 memiliki waktu penggunaan yang lebih lama yaitu dapat beroperasi hingga 50 tahun, sedangkan CRH380A hanya sampai 40 tahun masa operasionalnya.
Selain itu, masa pembayaran cicilan dari kedua Negara tersebut sama yaitu hingga 40 tahun lamanya, dengan masa grace period sebesar 10 tahun. Kemudian, penetapan ppn dan pph sama-sama sebesar 10% dan 25% setiap tahunnya.
Hingga kini, dua Negara tersebut sedang bersaing satu sama lain untuk memenangkan proyek jalur kereta cepat Jakarta – Bandung yang bernilai hingga 78 hingga 87 triliun rupiah, untuk 150 KM panjang lintasan. Pemenang dari proyek ini akan diumumkan rencananya pada tanggal 2 September 2015.