Mendekati 1 tahun proses panjang dari proyek pembangunan flyover Kuningan, hingga saat ini masih terlihat jauh dari kata selesai. Yang menjadi perhatian oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bapak Basuki Hadimuljono adalah perbandingan pekerjaan dari kontraktor Indonesia dan asing.

Sebagai informasi, pekerjaan flyover Kuningan tersebut dikerjakan oleh PT Nindya Karya, yang merupakan BUMN atau Badan Usaha Milik Negara. Namun, dapat kita lihat bahwa perkerjaan yang dilakukan oleh kontraktor local tersebut tidak serapi pekerjaan MRT yang dikerjakan oleh gabungan perusahaan Indonesia dan Jepang. Basuki ingin agar kontraktor Indonesia dapat mencontoh kontraktor dari luar negeri agar lebih professional dan rapi.

Beliau pun memuji proses pengerjaan MRT yang dikerjakan oleh konsorsium antara perusahaan Indonesia dan Jepang tersebut. Ia bahkan pernah mendapati para pekerja MRT sedang mengelap pagar pembatas pekerjaan agar bersih dan lebih enak untuk dipandang.

Flyover atau jembatan layang di Kuningan tersebut banyak dipakai untuk pejalan kaki dibawahnya. Akan sangat berbahaya jika pada bagian atas dimana proyek tersebut sedang dikerjakan tidak diperhatikan kerapihannya. Menurut basuki, “kontraktor Indonesia sangat tidak perduli akan hal-hal kecil seperti itu, padahal sudah ada Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk keamanannya”.