Pasokan Bertambah, Tingkat Hunian Ruang Perkantoran Tertekan

Pasokan Bertambah, Tingkat Hunian Ruang Perkantoran Tertekan - Hingga kuartal-I 2016, permintaan ruang perkantoran di kawasan Central Business District (CBD) Jakarta naik dibandingkan kuartal-IV 2015.
Hal tersebut dipengaruhi penyerapan kontrak yang membaik dan sejalan dengan penyelesaian pembangunan perkantoran baru.
Laporan "Jakarta Market Update 1Q 2016" keluaran Jones Lang LaSalle (JLL) menyebutkan permintaan ruang perkantoran mencapai 44.000 m².
Walau meningkat, tapi tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan kuartal-IV 2015 yaitu seluas 43.000 m².
"Kami merasakan pasar perkantoran yang lebih aktif jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya meskipun hingga saat ini kondisi pasokan yang sudah masuk dan yang akan masuk tahun ini jumlahnya sangat signifikan," kata James Taylor, Head of Research JLL, di Jakarta, Rabu (5/4/2016).
Permintaan ruang perkantoran yang mencapai 44.000 m² itu seiring dengan pasokan yang juga bertambah, sehingga catatan pasokan baru tahun 2016 ini mencapai sekitar 225.000 m².
Peningkatan pasokan ini kemudian membuat tekanan yang cukup siginifikan terhadap tingkat hunian terhadap gedung perkantoran di area CBD secara keseluruhan yang saat ini berada pada angka 87%.
JLL memperkirakan naiknya permintaan yang dibarengi oleh jumlah pasokan baru yang turut naik semakin memicu tertekannya tingkat hunian atau okupansi.
Untuk perkantoran grade A, JLL melansir, tingkat huniannya saat ini mencapai 76%, turun hampir 11% dari kuartal-I 2015 yang tercatat 87%.
Sementara untuk kelas premium, tingkat huniannya saat ini berada di angka 93%, turun sedikit dari kuartal-I 2015 yang bertengger di angka 95%.
Turunnya okupansi perkantoran juga dilaporkan oleh Colliers International Indonesia dalam "Jakarta Property Market Report Q1 2016".
Menurut Colliers tingkat hunian semua kelas perkantoran di area CBD adalah 88,6%. Jumlah itu turun jika dibandingkan secara triwulanan yang mencapai 89,4% pada kuartal-IV 2015 dan tahunan sebesar 93,6% (kuartal-I 2015).
Untuk perkantoran grade A, Colliers menyebutkan tingkat huniannya mencapai 84,7% dan di kelas premium 89,4%.
Jika dibandingkan dengan kuartal-IV 2015, tingkat hunian perkantoran grade A pada periode ini turun 0,8% dari 85,5%.
Sedangkan di kelas premium naik sebesar 0,9% dari sebelumnya pada kuartal-IV 2015 yang mencapai 88,5%.
JLL memperkirakan akan ada 655.000 m² pasokan perkantoran baru di area CBD Jakarta sepanjang tahun 2016. Sedangkan Colliers mengatakan gedung-gedung perkantoran yang akan dibuka tahun ini bisa menyumbang tambahan pasokan sekitar 670.000 m².
Secara kumulatif, JLL menyatakan pasokan ruang perkantoran yang tersedia hingga saat ini adalah 5,1 juta m². Sedikit berbeda dengan Colliers yang menyodorkan angka 5,27 juta m² pasokan yang tersedia saat ini. (www.kompas.com)