Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat pada awal perdagangan hari ini (7 Oktober 2015) masih terus mengalami penguatan ke kisaran 14.180, lebih kuat dibandingkan pada hari kemarin sebesar 14.241. data Bloomberg pada pukul 8.45 WIB menunjukkan bahwa mata uang Negara Republik Indonesia berada di posisi 14.065 per dollar Amerika Serikat, hal ini berarti rupiah kembali menguat sebesar 176 poin.

Mata uang rupiah semakin menguat setelah dollar Amerika Serikat terpuruk dideoan mata uang emerging market.

Pada hari ini diperkirakan mata uang rupiah masih akan terus mengalami peningkatan. Dikatakan oleh Albertus Christian selaku Senior Research dan Analyst PT Monex Investindo Futures, “penguatan rupiah cukup tajam lantaran merespon perubahan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed. Perubahan cukup signifikan ini mengakibatkan mata uand dollar Amerika Serikat menjadi tertekan dihadapan mata uang emerging market”.

Selain itu, penguatan mata uang Negara Republik Indonesia ini juga akibat dari dukungan katalis positif dari dalam negeri yakni adanya optimisme pemulihan ekonomi setelah pemerintah menyuntik dana sebesar 3,73 triliun untuk pembangunan infrastruktur.

Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia yang berkata bahwa mata uang rupiah sudah undervalued dimana komentar tersebut memicu minat beli rupiah hingga menunjukkan penguatan terbesar selama 6 tahun terakhir.