Dalam analisa Leads Property Indonesia, di tahun 2015 terdapat lima perkantoran kelas wahid (premium) di central business district (CBD) Jakarta yang membanderol harga sewa paling tinggi.

Peringkat pertama dan yang paling mahal adalah gedung Sentral Senayan III dengan base rent (harga sewa dasar) Rp 870.000/m²/bulan dan Rp 105.000/m²/bulan untuk biaya servisnya (service charge).

Di posisi kedua termahal ditempati oleh One Pacific Place dengan base rent Rp 650.000/m²/bulan dan biaya service charge Rp 100.000/m²/bulan.

Menyusul diperingkat ketiga ada World Trade Center II dengan base rent sebesar Rp 605.970/m²/bulan dan biaya service charge nya Rp 95.000/m²/bulan.

Indonesia Stock Exchange II berada di posisi keempat termahal dengan base rent Rp 560.000/m²/bulan dan biaya servisnya Rp 120.000/m²/bulan.

Sedangkan Menara BCA bertengger di peringkat kelima termahal dengan base rent sebesar Rp 550.000/m²/bulan dan service charge Rp 106.000/m²/bulan.

"Harga sewa dasar dan biaya servis tersebut di atas di luar hitungan pajak," ujar Hendra Hartono, selaku CEO Leads Property Indonesia, kepada laman Kompas.com, Selasa (22/12/2015).

Harga jual dan juga sewa perkantoran di CBD Jakarta sudah selangit. Alternatif mengarah ke wilayah Simatupang, Pondok Indah dan Serpong. Secara umum, jumlah pasokan ruang perkantoran di CBD Jakarta sendiri tumbuh menjadi 5,1 juta m² sepanjang kuartal III-2015 dari kuartal sebelumnya 4,8 juta m².

Untuk segmen permintaan, tingkat hunian turun menjadi 91,2% pada kuartal III-2015 dibandingkan akhir tahun 2014 yang masih tercatat di angka 95,7%.

"Hal ini disebabkan oleh pertambahan pasokan perkantoran baru yang jauh melebihi permintaan pasar," imbuh Hendra.

Sementara itu untuk pasar perkantoran premium di sepanjang tahun 2015 mengalami stagnasi. Tidak ada pasokan baru untuk segmen ini.

Adapun pasokan kumulatif pasar perkantoran premium masih sebesar 577.000 m² dengan tingkat hunian yang relatif stabil di angka 94%.

Berita disadur dari (www.properti.kompas.com/Hilda B Alexander/accsoleh)