Jakarta Timur Sebagai Alternatif CBD Baru di Ibukota

Asosiasi Perusahaan Realestat Indonesia (REI) menilai, kota Jakarta sebagai pusat bisnis dan juga investasi membutuhkan central business distric (CBD) baru selain yang sudah ada di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Ketua Kehormatan REI, Lukman Purnomosidhi, mengatakan, Jakarta Timur jadi pilihan untuk membangun lokasi CBD baru di Ibukota.
"Secara makro, wilayah Jakarta Timur memiliki potensi yang besar untuk menjadi CBD baru di Ibukota," ujar Lukman, kepada KONTAN, Rabu (16/12). Pasalnya, keberadaan kawasan pusat bisnis (CBD) di Timur Jakarta ini sekaligus menjadi upaya untuk pemerataan lokasi ruang ritel, kawasan hunian yang terintegrasi, dan juga optimalisasi sarana transportasi publik.
REI boleh saja mengusulkan Jakarta Timur menjadi kawasan CBD baru di Jakarta. Akan tetapi, harus dilihat bahwa bisnis gedung perkantoran sedang mengalami penurunan di tengah ekonomi yang lambat.
Misalnya, laporan Cushman & Wakefield Indonesia menunjukan tingkat serapan (okupansi) gedung perkantoran di kawasan CBD hanya naik sebesar 79,3% di tahun 2016 atau turun sebesar 6,3% dibandingkan tingkat okupansi gedung perkantoran tumbuh 85,6% di tahun 2015.
Padahal, tingkat pasokan ruang perkantoran untuk kawasan CDB akan naik sebesar 10% menjadi 700.000m² di tahun 2016 dibandingkan luas pasokan ruang perkantoran sebesar 636.200 m2. Dan jumlah penyerapan gedung perkantoran di CBD mencapai 220.000m² di tahun 2016 atau naik sebesar 287% dibandingkan tingkat penyerapan di tahun 2015 sebesar 56.800m².
Sumber: (Kontan/Nina Dwiantika/Havid Vebri/accsoleh)