Sebagai warga Jakarta, entah kita harus merasa bangga atau malu atas julukan tersebut dan yang jelas menurut yang disampaikan oleh Walhi atau biasa dekenal dengan Wahana Lingkungan Hidup, lahan dijakarta jang digunakan sebagai lokasi pusat perbelanjaan atau mall ada sekitar 550 hektar. Dan hal tersebut menjadikan Jakarta sebagai kota besar dengan luas lahan untuk mall terbesar didunia.

Sampai dengan tahun 2013 sudah tercatat penggunaan lahan untuk mall sudah mencapai 550 hektar, dan jumlah tersebut hanya untuk mall saja. Masih ada lahan lain yg dipergunakan untuk superblock dan lain sebagainya. Penggunaan lahan seluas itu untuk lokasi pusat perbelanjaan sangat tidak ideal jika dibandingkan dengan luas total wilayah kota Jakarta.

Luas tersebut juga tidak sebanding dengan ketersediaan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai lahan untuk resapan air. Total lahan terbuka hijau hanya berjumlah sekitar 8%. Proses pembangunan yang tidak memikirkan aspek lingkungan tersebut semakin diperparah dengan penggunaan air tanah secara berlebihan. Kedua factor itulah yang menyebabkan menurunnya permukaan tanah di Jakarta.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh ITB atau Institut Teknologi Bandung, disebutkan bahwa dampak dari mencairnya es di kutub terhadap Indonesia hanya sekitar 0,3cm saja, sehingga banjir rob di Jakarta bukan karena hal tersebut.

Situasi tersebut makin diperparah jika pemerintah berencana untuk melakukan reklamasi teluk Jakarta, karena akan menyebabkan terjadinya pendangkalan sungai-sungai akibat dari tekanan arus teluk Jakarta.