Harga Tanah dan Properti Bakal Tinggi di Dua Kawasan Ini

Ada tiga kawasan yang harga tanah dan propertinya sangat tinggi yakni kawasan Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, sedangkan untuk kawasan Jakarta Barat dan Jakarta Timur mempunyai peluang besar untuk tumbuh lebih pesat.
Menurut Ali Hanafia , kondisi kedua kawasan tersebut dinilai masih dibawah harga pasar ( under valued ) demikian yang disampaikannya kepada kompas Jumat (23/1/2015).
Untuk harga tanah di area premium Jakarta Timur yakni Pulogebang harga tanah yang di pasarkan masih berada di kisaran Rp 15 juta, sedangkan Pulogebang adalah merupakan kawasan yang dijadikan sebagai Sentra Primer Baru Timur (SPBT), ungkap Ali.
Aksebilitas dan infrastruktur di Pulogebang sama memadainya dengan kawasan lainnya di Jakarta. Di kawasan Pulogebang telah di bangun SPBT sebagai terminal modern terpadu yang dapat di akses oleh masyarakat seluruh Jakarta dan masyarakat kawasan perbatasan Bekasi. Bukan hanya itu, mobil Transjakarta juga dapat melintasi kawasan SPBT ini.
Megaproyek Sentra Timur Residences milik PT Bakrie Pangripta Loka yang bekerjasama dengan Perum Perumnas dan beberapa pengembangan apartemen dan pusat belanja lainnya di luar SPBT seperti Basura City, Cassablanca East Residences, Pulomas City, dan lain-lain ikut menciptakan geliat transaksi properti, ungkap Ali.
Sedangkan untuk harga tanah dan properti di kawasan premium Jakarta Barat, yakni Puri Indah berada pada level Rp 25 juta hingga Rp 30 juta per meter persegi. Jika kita lihat dari kelengkapan fasilitas yang ada seperti fasilitas umum, fasilitas sosial, dan lokasinya juga yang berdekatan dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, seharusnya nilai tanah dan properti di kawasan Puri Indah bisa mencapai di kisaran Rp 35 juta per meter.
Di kawasan Jakarta Barat, beberapa megaproyek seperti, St Moritz Penthouse and Residences, Puri Indah CBD, dan Ciputra International, turut mendongkrak reputasi Jakarta Barat sebagai opsi investasi selanjutnya.
Jadi menurut Ali, "kedua kawasan tersebut mempunyai potensi untuk tumbuh lebih pesat lagi. Dan Ali juga memprediksikan mengenai kenaikan harga tanah dan properti di kedua kawasan itu bisa mencapai 20 persen hingga 30 persen pada tahun ini, apalagi jika dilihat dari banyaknya proyek properti, infrastruktur, dan fasilitas yang sedang dibangun,"
Untuk tahun ini Jakarta Barat dan Jakarta Timur di prediksikan akan menjadi incaran para investor, ucap Ali.
Sementara pergerakan harga tanah untuk kawasan Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara justru semakin melambat dan terbatas karena harganya sudah tinggi sehingga tipis sekali untuk pertumbuhannya sedangkan untuk kawasan Jakarta Barat dan Jakarta Timur selalu berusaha untuk mengejar ketinggilannya.
"Harga tanah dan properti di kawasan premium Jakarta Utara yakni Kelapa Gading harganya berkisar Rp 50 juta hingga Rp 80 juta per meter persegi. Sementara di kawasan Jakarta Selatan yakni derah Pondok Indah, Senopati, dan Brawijaya harganya sudah mencapai di kisaran Rp 80 juta hingga Rp 120 juta per meter ," ujar Ali.
Dengan demikian, potensi untuk menaikan harga di ke tiga kawasan itu yakni Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara ,cenderung menipis. Di ketiga kawasan itu pertumbuhannya diperkirakan hanya berkisar 10 persen hingga 15 persen. Sedangkan berdasarkan dari hasil transaksi yang dibukukan pada awal Januari ini pertumbuhannya melambat jika dibanding periode yang sama , ujar Ali.
Menurut Ali, untuk transaksi tetap ada, namun volumenya tidak besar. Karena pasar masih melakukan penyesuaian dan juga momentum Imlek sehingga membuat konsumen menunda pembeliannya. (Sumber/PeluangProperti)