Hanya Karena Lelah Kamu Mengeluh?

Banyak hal yang kita alami dalam hidup, tidak hanya bahagia, sedihnya pun ada. Sebagian orang beruntung memiliki kehidupan yang bahagia sedari kecil, namun sebagian lain mengalami yang sebaliknya. Apapun itu ,sejatinya kita memang terlahir ke dunia dengan membawa sebuah peran yang harus dilakoni. Rasa sedih atau bahagia yang dirasakan semua tergantung dari bagaimana kita menerima dan menjalani hidup yang Tuhan berikan.
Terinspirasi oleh sebuah kisah hidup seorang gadis kecil di China bernama Yi Miaomiao tentang bagaimana tabahnya dia menjalani hidup dan nasibnya. Miaomiao masih kecil, baru tujuh tahun umurnya. Apa yang kita lakukan saat seumur itu? Bermain, bermanja-manja pada orang tua, tidak kenal sedih dan lelah. Masa kecil yang seperti itu berbanding terbalik dengan yang dialami Miaomiao.
Diumur sebelia itu, Miaomiao sudah harus menanggung beban dan tanggung jawab yang berat. Kesedihan kehilangan ayah karena kecelakaan setahun lalu bertambah ketika sang Ibu yang seharusnya merawat dan menyayangi pergi entah kemana meninggalkan putri kecilnya begitu saja dan tak pernah kembali. Miaomiao memang tidak sendirian dirumah, ada nenek dan kakeknya. Seorang nenek yang mengalami gangguan mental dan kakeknya yang sakit. Tinggalah Miaomiao kecil yang harus berjuang hidup dan memikul tanggung jawab merawat mereka.
Sebagian besar pekerjaan rumah dikerjakan oleh Miaomiao, dari mencuci piring, membersihkan halaman sampai membantu memasak. Sang nenek kesulitan menggunakan tangan kanannya dengan normal sementara sang kakek menderita sakit kulit yang tidak bisa tahan bila terkena banyak air terlebih dimusim dingin. Dengan segala keterbatasan yang ada Miaomiao dengan tangan kecilnya sekuat tenaga merawat kakek neneknya. Lebih mengagumkan dengan pekerjaan rumah dan merawat kedua "orang tua"nya, Miaomiao masih memiliki kemauan untuk belajar, membagi waktu dan energinya untuk sekolah dan berprestasi.
Well, kita memang tidak bisa memilih dalam kondisi seperti apa kita dilahirkan, dengan keluarga yang bagaimana kita dihadirkan dan dengan nasib seperti apa kita ditentukan. Namun diluar semua itu, kisah hidup gadis kecil berusia tujuh tahun ini berhasil membuka mata kita (khususnya saya) agar tidak lagi cepat mengucap kata "capek", "kesal" atau mengeluh soal apapun. Perjuangannya menjadi bukti kalau hidup tidak untuk dikeluhkan tapi untuk diperjuangkan. Roda kehidupan terus berputar dan perjuanganmu yang menentukan posisimu. Nothing last forever.
Bahagia itu tidak selamanya, sedih juga tak selamanya....