info@ipapa.co.id     +6221 300 66 511

Curahan Hati Benjamin Giroux, Bocah Penyandang Autis

Posted: 10 years ago - 257 View
Curahan Hati Benjamin Giroux, Bocah Penyandang Autis

Ungkapan hati seorang anak adalah pernyataan yang paling jujur, tidak ada kebohongan dan tidak ada kepura-puraan. Terkadang kejujuran seorang anak bisa diluar dugaan bahkan mengejutkan dan menggetarkan hati.

Inilah yang tertuang dalam sebuah puisi yang dibuat oleh seorang anak berusia 10 tahun pengidap autis bernama Benjamin Giroux.Lewat tugas membuat puisi yang diberikan sang guru ia mendapat kesempatan untuk mengungkapkan isi hatinya. Lewat barisan kata-kata indah Benjamin menuliskan apa yang dirasakannya dan isinya sangat menyentuh dan mengoyak hati.


Puisi yang berjudul "I Am" ini adalah ungkapan hati yang jujur dari seorang anak pengidap autis.


Aku aneh, aku anak baru.

Mungkin kamu juga begitu.

Kudengar suara-suara di udara.

Tapi tampaknya kamu tak mendengarnya, dan ini tak adil.

Maunya aku tak merasa muram.

Aku aneh, aku anak baru.

Kuanggap kamu juga begitu.

Aku seperti seorang anak yang tinggal di luar angkasa.

Kusentuh bintang-bintang dan merasa terkucilkan.

Aku cemas dengan yang orang-orang pikirkan.

Aku menangis saat orang-orang tertawa, itu membuatku minder.

Aku aneh, aku anak baru.

Kupaham sekarang kamu juga begitu.

Aku ingin bilang aku seperti diasingkan.

Kuharap akan datang hari aku menganggapnya baik-baik saja.

Aku berusaha untuk menyesuaikan diri.

Kuharap suatu hari aku bisa.

Aku aneh, aku anak baru.


Kedua orang tua Ben menangis haru ketika membaca puisi anaknya."Kami sangat bangga tapi juga hati ini rasanya remuk saat tahu apa yang ia rasa," ungkap sang ayah.

The National Autism Association mengunggah puisi Benjamin ke Facebook. Dan dalam waktu singkat, puisi itu sudah di-like lebih dari 9 ribu kali dan di-share lebih dari 4 ribu kali. Sang ayah Sonny Giroux mengatakan kalau ia ingin agar puisi putranya itu bisa memberi inspirasi para orang tua yang juga memiliki buah hati yang mengidap autisme.

Lebih pentingnya lagi, Sonny ingin agar putranya tak lagi merasa minder atau kesepian. "Aku juga ingin menunjukkan pada Benjamin kalau ia bukan anak aneh, kesepian, atau dikucilkan, dan diagnosisnya itu seharusnya bisa diterima bukan penghalang dirinya," papar Sony.

Suara hati seorang anak memang penuh dengan kejujuran dan ketulusan. Dan kadang yang ia butuhkan hanyalah ruang untuk bisa mengeluarkan isi hatinya dengan bebas tanpa harus merasa dihakimi. (Riri)

Category : Inspiration,

Related Post