Bukan Cuma Sekedar Punya Kereta Api Cepat

Tahap demi tahap pelaksanaan alih teknologi kereta api cepat Indonesia mulai dilakukan. Berbagai pelatihan sudah dan sedang dilakukan oleh para pelaksananya. Setelah gelombang pertama rampung pada Maret 2016 dengan pengutusan 14 personel PT. wIJAYA KARYA sebagai pihak kontraktor pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, kini tengah dilanjutkan dengan Pelatihan Teknologi tahap kedua yang diikuti 18 orang Tim Teknis yang terdiri dari 11 orang dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, 3 (tiga) orang dari PT Kereta Cepat Indonesia China dan 4 (empat) orang dari PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Menurut Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China, Hanggoro Budi Wiryawan, Pelatihan yang terselenggara atas kerjasama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bekerjasama dengan China Railway International Co Ltd (CRIC) ini terkait dengan pengelolaan dan serangkaian pelatihan teknis secara bertahap. Materi yang disampaikan, lanjut Hanggoro, meliputi sistem teknologi, persinyalan/sistem komunikasi, teknologi Electric Multiple Unit (EMU), teknologi terkait infrastruktur dan teknologi keselamatan (safety) Kereta Cepat.Tujuannya, agar SDM Indonesia menguasai pembangunan dan pengelolaan teknologi baru Kereta Cepat.
Terlepas dari segala kontroversinya, sejatinya setiap pembangunan infrastuktur membawa tujuan dan dampak positif. Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar menuturkan, "Dengan pembangunan Kereta api cepat Jakarta-Bandung ini tujuannya adalah untuk mobilitas para pengguna jalur Jakarta-Bandung, sehingga dapat lebih cepat dan mudah sampai ke tempat tujuan. Sebagai efek positifnya adalah pengurangan biaya transportasi dan produktivitas kerja. Lebih lanjut Sanny mengatakan, dampak lainnya adalah memberikan kepercayaan diri kepada para pengembang kawasan industri. Pengembang kawasan industri akan dapat lebih meyakinkan investor untuk mendirikan dan membuka pabriknya di kawasan-kawasan industri yang dekat dengan stasiun-stasiun perhentian kereta cepat".
Membangun kereta api cepat seharusnya dapat menarik perkembangan wilayah jika disertai konsep perencanaan. Bila setiap daerah dimungkinkan terbuka dengan aksesibilitas yang meningkat dan memadai pada akhirnya ekonomi daerah akan berkembang secara keseluruhan.