Bisnis Sewa Ruang Kantor Diprediksi Normal Kembali 2019

Bisnis Sewa ruang kantor masih lesu, diprediksi normal kembali 2019 - Pasar sewa ruang kantor saat ini sedang lesu. Jatuhnya harga minyak dunia diduga menjadi salah satu penyebabnya.
Akibatnya, banyak perusahaan energi yang mengurangi jumlah ruang kantor sewaannya. Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh Cushman and Wakefield, pasar ruang perkantoran merupakan salah satu pasar properti yang paling konsisten.
Kembali pulihnya bisnis sewa ruang kantor sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi. Masih perlu waktu bagi bisnis ini untuk pulih.
"Pasar perkantoran sebenarnya salah satu pasar properti yang di analisa sangat konsisten dan sejalan, kapan tumbuh kembali sangat bergantung dari pertumbuhan ekonomi kalau terjadi cepat lebih cepat tumbuhnya, kalau ekonomi yang sedang turun di 2015/2016 ini sangat mempengaruhi permintaan sewa ruang kantor, dan juga jumlah pasokan baru yang masuk di pasar perkantoran cukup banyak sehingga butuh waktu untuk mendapatkan penyewa," kata Arief Rahardjo, Director Research and Advisory Cushman and Wakefield Indonesia, di kantornya, Kamis (14/4/2016).
Saat ini di kuartal-I tahun 2016 tingkat hunian atau okupansinya hanya mencapai 81,36 persen turun cukup drastis dari sebelumnya 91,85 persen pada periode yang sama.
Di kuartal-I tahun 2016 akan ada 5 bangunan kantor baru yang memasuki pasar. Pasokan ruang perkantoran baru yang diproyeksikan hingga akhir tahun 2016 akan mengakibatkan peningkatan ruang kosong dan juga penurunan harga sewa rata-rata.
"Banyak hunian 2016-2018 tingkat hunian akan terus turun, diharapkan tingkat hunian 85 persen bisa kembali di tahun 2019," katanya. (www.detik.com)
Foto: www.davysukamta.com