info@ipapa.co.id     +6221 300 66 511

5 Gejala Tubuh Kekurangan Protein

Posted: 10 years ago - 376 View

Tubuh memerlukan protein yang cukup agar berfungsi dengan baik. Tetapi apa yang menjadi tanda-tanda bahwa tubuh Anda kurang protein?

Menginginkan yang manis-manis. Sering dengar orang mengatakan “Saya ingin yang manis-manis, deh.” Nah, salah satu tanda bahwa tubuh kurang protein adalah Anda sangat mencari-cari makanan atau minuman manis, dan selalu merasa kurang. Umumnya, orang membayangkan akan mencari-cari steak atau telur jika kekurangan protein. Faktanya, salah satu fungsi penting protein adalah menjaga kestabilan gula darah Anda. Artinya, jika Anda kurang protein, tingkat glukosa Anda akan terpengaruh, dan itu akan ‘memaksa’ tubuh Anda mencari-cari penangkalnya, seperti menginginkan permen atau minuman manis.

Otak Anda sulit berkonsentrasi. Keseimbangan gula darah sangat penting untuk menjaga fokus. Jadi, ketika tubuh Anda kekurangan protein dan glukosa menjadi fluktuatif, Anda mungkin akan merasa sulit berkonsentrasi. Mengapa bisa demikian? Karena Anda tidak memiliki cukup pasokan karbohidrat untuk otak Anda. Protein yang Anda dapat ketika waktu makan akan membantu proses pelepasan karbohidrat secara lebih stabil, tidak naik-turun.

Rambut rontok. Protein adalah pelindung sel-sel Anda, termasuk folikel rambut Anda. Jika folikel rambut Anda kuat, maka rambut Anda akan tetap berada di kepala, meski Anda terhembus angin kencang. Tetapi jika Anda kekurangan protein, perlindungan akan menipis, dan Anda akan memerhatikan bahwa rambut Anda cenderung mudah rontok dan akarnya menipis.

Merasa lemah. Kita tahu bahwa protein sangat esensial untuk pembentukan otot. Dan jika Anda tidak memiliki cukup protein, otot-otot Anda akan mengecil seiring dengan waktu. Sebagai dampaknya, Anda mungkin merasa lemah dan tidak mampu melakukan gerakan-gerakan olah tubuh yang dulu Anda kuasai.

Selalu sakit. Bukan cuma bisep Anda yang terbantu oleh protein, tetapi juga sistem kekebalan tubuh. Jadi, jika Anda selalu terkena flu atau bahkan infeksi lebih sering ketimbang orang lain, kekurangan protein mungkin menjadi penyebabnya.

Category : Lifestyle,

Related Post